Penyusunan Model Pelayanan Bank Sampah Sebagai Alternatif Penyelesaian Masalah Sampah Di Kawasan Pesisir
Keywords:
Bank Sampah, Model Penyusunan, Kota TanjungpinangAbstract
Persoalan persampahan merupakan hal yang sangat krusial, bahkan dapat diartikan sebagai masalah kultur karena dampaknya mengenai berbagai sisi kehidupan terutama di kota besar. Meningkatnya biaya sosial setiap aktivitas ekonomi dalam kehidupan masyarakat perkotaan khususnya di Kota Tanjungpinang, maka akan terjadi kemunduran kualitas lingkungan kota itu sendiri. Kemunduran kualitas lingkungan dapat dirasakan dari kemacetan lalulintas, pencemaran udara, kebisingan bunyi mesin kendaraan, kekumuhan akibat kotoran sampah kota dan limbah industri, kurang tertatanya taman-taman kota dengan baik dan lain-lain. Tahap program pengabdian masyarakat untuk penyusunan model pelayanan Bank Sampah sebagai alternatif penyelesaian masalah sampah di kawasan pesisir (studi pada Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau) tidak akan terlepas dari konsep pembangunan berbasis masyarakat. Dalam sebuah konsep pemberdayaan, menurut Sumodiningrat (1999), bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Hasil Pengabdian Pengelolaan sampah wilayah pesisir tidak dapat diselesaikan dengan sistem pengelolaan konvensional saja. Kondisi geografis Kepulauan Riau yang berbeda dengan wilayah lainnya, menuntut masyarakat lebih berdaya untuk melakukan pengelolaan sampah khususnya dengan memulai dan mengaktifkan Unit Bank Sampah sebagai salah satu upaya pengurangan sampah di Kota Tanjungpinang. Jumlah UBS di Kota Tanjungpinang sebanyak 10 UBS, tidak mengalami peningkatan aktivitas dalam pengelolaannya sehingga akademisi diperlukan kehadirannya untuk mengaktifkan kembali aktivitas UBS sebagaimana daerah lainnya. Upaya pengabdian masyarakat yang dilakukan disambut dengan respond yang sangat positif karena kegiatan ini akan mendorong terjadinya open dialogue antara para pihak yang seharusnya ikut serta dan terlibat sehingga UBS lebih optimal.
References
Adisasmita, Rahardjo, 2015. Analisis Pembangunan Wilayah, Kelautan, Maritim, Terisolasi, Terpencil, Tertinggal, Perbatasan, Pesisir, Pulau-pulau Kecil, Archipilago dan Semeja
Ansell, Chris and Alison Gash. 2007. Collaborative Governance in Theory and Practice. Journal of Public Administration Research. Published: Oxford University Press
Denzin, Norman K. dan Lincoln. 2009. Pendahuluan: Memasuki Bidang Penelitian Kualitatif, dalam Denzin, Norman K. dan Lincoln (ed). 2009. Handbook of Qualitative Research. Pustaka Pelajar: Yogyakarta Irianto, Yoyon, et.al. 2010. “Pemasaran Pendidikan”, dalam Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2010. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Farazmand, Ali. 2004. Globalization and Governance: A Theoretical Analysis. In Farazmand, Ali.ed. 2014. Sound governance : policy and administrative innovations. USA: Praeger Publisher.
Skelcher, Chris, et. al. 2005. The Public Governance of Collaborative spaces: Discourse, Design And Democracy. Public Administration Jornal.Vol 83, No. 3. USA: Blackwell Publishing Ltd.
Sulisa, Prasetya Imam Yudhi, Safitri Dian Prima. 2018. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Di Wilayah Pesisir (Studi Kelurahan Pulau Penyengat). Jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.
Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan Dan Model-Model Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Gava Media
Theresia, Aprillia, dan Andini. Krisnha, dan Mardikanto, Totok. 2014. Pembangunan Berbasis Masyarakat. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Website
http://haluankepri.com/tanjungpinang/53378-sampah-laut-menumpuk-di-kota-tanjungpinang.html/ diakses tanggal 21 Mei 2016
http://batam.tribunnews.com/2014/12/09/atasi-sampah-di-tanjungpinang-pemko-gandeng-universitas-padjadajaran/ diakses tanggal 21 Mei 2016